Alhamdulillah, akhirnya jadi juga beli Novel "Critical Eleven". Setelah sekian lama menunggu, tak kunjung waktu luang menghampiri. Rasa-rasanya kurang puas aja setiap ke Gramedia cuman bawa bocah tanpa Mas bojo. Kalau sama Mas Bojo kan, kita bisa ambil-ambil aja... wkwkwk...
Novel "Critical Eleven" ini karangan Ika Natassa
Nah, disini saya mau belajar membuat resensi novel "Critical Eleven"
(mumpung masih fresh abis selesai baca novelnya... hihihii... )
Jadi, dalam novel "Critical Eleven" ini, tokoh utamanya adalah Ale dan Anya.
Mereka dipertemukan dalam pesawat penerbangan ke Sydney. Pertemuan yang tidak terduga... Mereka duduk sebelahan. Dan obrolan-obrolan ringan pun dimulai, sampai akhirnya mereka bertukar nomer telepon. Butuh waktu beberapa lama, sampai akhirnya Ale menelepon Anya sekembalinya dari Teluk Meksiko.
(susah juga ternyata membuat resensi novel, ketika novelnya harus ngikut terbang Mas Bojo.. Jadinya kan ngga bisa bolak balik beberapa cerita kalau pas ada beberapa bagian yang kelupaan... hahaha... )
Anya yang pekerjaanya sebagai management consultant dan Ale yang seorang petroleum engineer, Ritme pekerjaan membuat mereka harus sering bepergian menggunakan pesawat. Ale yang bekerja di kilang minyak teluk meksiko dengan sistem pekerjaan 5 w ON, 5 w OFF (jadi 5 minggu harus stay di lapangan, dan 5 minggu kemudian masa liburnya). Menjalin hubungan dengan ritme pekerjaan seperti itu pastinya sangatlah susah ya, karena waktu pertemuannya pastinya sangat terbatas. Harus lebih bersabar pastinya.
Pada intinya novel ini bercerita tentang hubungan Ale dan Anya yang akhirnya naik kepelaminan... MENIKAH... setelah berpacaran setelah setahun lamanya.
Novel ini, menceritakan tentang Ale dan Anya, jadi ada 2 sudut objek pemikiran yang berbeda dari segi Anya dan Ale. Lucu sih, bagus ceritanya. Jadi kita tahu sudut pandang yang berbeda antara kaum laki-laki dan perempuan, meskipun not at all is true. Engga se dramatisir itu juga mungkin ya kalau di dunia nyata. The Real Life.
Jadi setelah meereka menikah, Anya hamil... Setelah 9 bulan mengandung, ada masalah pada janin yang dikandungnnya. Sampai akhirnya Anya pergi kerumah sakit untuk cek kandungan dan babynya. Tapi ternyata baby nya udah meninggal didalam kandungan.
Setelah beberapa waktu, mereka masih menjalani kehidupan biasanya sampai akhirnya Ale keceplosan bilang ke Anya kalau mungkin baby nya engga akan meninggal kalau Anya tidak terlalu sibuk. Sudah tahu lah ya, pastinya ,kita sebagai emak-emak akan terluka hatinya ketika suami kita yang mestinya bisa menentramkan hati kita, bareng-bareng menjalani kehidupan kedepan setelah kehilangan baby... eehhh malah tiba-tiba tiada angin tiada topan bilang begitu.
Akhirnya Anya mendiamkan Ale sampai hampir 6 bulan lamanya. Sebenarnya Ale sudah berulang kali mencoba memperbaiki hubungan mereka yang seakan tiada bernyawa lagi. Tapi hati yang terluka sudah pasti akan lama sembuhnya.
Dalam perjalanan hubungan dingin mereka, untungnya ada sosok orang tua yang hadir dengan kebijaksanaan mereka. Sosok orang tua Ale yang pensiunan jenderal, mulai membuka kisah lama beliau. Yang intinya, suami itu ibaratnya pembuat kopi. sedangkan istri adalah kopinya. Ketika pembuat kopi sudah memilih kopi terbaiknya, maka tugas mereka kemudian adalah membuat racikan kopi menjadi lebih enak dan lezat. Nah, untuk membuat kopi inipun, perlu keahlian khusus. Perlu racikan yang pas, alat yang terbaik, yang pasti pembuat racikan terbaik untuk bisa menghasilkan kopi yang terlezat.
Sama seperti suami istri, diceritakan ketika istri belum sesuai dengan yang diharapkan suami, maka ini adalah PR suami untuk lebih memperhatikan istri sampe akhirnya tercipta hubungan harmonis dalam rumah tangga... Jiaahhhh... hahaha dalem banget ya...
Dan, Ale semakin bertekad untuk mencairkan hati Anya lagi. Karena Ale tahu kalau memang Anyalah yang terbaik untuknya. Sampai akhirnya, ketika hati Anya mulai mencair, ternyata Anya dikabarkan hamil lagi... Hamil adeknya aidan (anak Ale dan Anya yang sudah meninggal dalam kandungan )
udah segitu aja... kalau masih penasaran silahkan beli aja novelnya ya...
beberapa point yang saya ambil disini adalah
1. No body is perfect
Engga ada seorangpun yang sempurna, yang terpenting adalah selalu berusaha untuk menjadi lebih baik, meminta maaf jika ada kesalahan yang tidak dsengaja.
2. Jaga lisan
Nah, ini memang udah disebutkan dalam Al-Quran. karena memang lisan lebih tajam dari pedang beracun... wkwkwk... berhati-hatilah dengan kata-kata
3. Jangan terlalu larut dalam kesedihan
Ingatlah Allah swt, karena semuanya datangnya dari Allah. Apa yang menurut kita baik belum tentu baik di Allah swt. Bisa jadi, cobaan-cobaan yang datang adalah kenikmatan ujungnya. kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada apa yang kita harapkan sebelumnya...
Boleh share yang sudah baca novel nya / novel critical elevennya ya
Komentar
Posting Komentar